Jakarta, 5 Agustus 2021 – Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Kementerian Keuangan (Kemenkeu), dan Bank Indonesia (BI) bekerja sama dalam Forum Koordinasi Pembiayaan Pembangunan melalui Pasar Keuangan (FKPPPK) untuk menyelenggarakan rangkaian acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan, atau disingkat LIKE IT. Acara ini diadakan dengan tujuan memberikan literasi keuangan kepada masyarakat, utamanya terkait investasi sebagai salah satu sarana untuk memperkuat dan mengembangkan perekonomian nasional. Pada gelaran seri yang kedua, Otoritas Jasa Keuangan menjadi host dan mengangkat tema “Yuk Berinvestasi di Pasar Modal”. Acara ini diadakan secara virtual, di mana masyarakat dapat bergabung melalui ruang Zoom Meeting atau kanal YouTube yang telah disediakan panitia. Anggota Generasi Baru Indonesia (GenBI) Daerah Istimewa Yogyakarta, berkesempatan untuk hadir dan ikut serta dalam gelaran akbar ini.
Acara dibuka pukul 08.30 WIB dengan opening speech yang disampaikan Bapak Tirta Segara selaku Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK. Bapak Tirta Segara dalam sambutannya menyampaikan bahwasannya angka literasi keuangan di Indonesia masih berada pada angka lima persen, yang mana angka ini masih sangat mampu untuk dioptimalkan. Oleh karenanya, beliau berharap acara LIKE IT dapat berkontribusi pada peningkatan angka literasi keuangan masyarakat. كاس امم اوروبا 2023 Pada pembukaan, Bapak Hoesen selaku Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK juga berkesempatan menyampaikan sepatah dua patah kata. Dalam sambutannya, Bapak Hoesen mengingatkan peserta yang hadir untuk berhati-hati dalam berinvestasi dengan selalu mengedepankan riset sebelum memilih produk investasi tertentu.
Seusai dibuka, acara dilanjutkan dengan diskusi panel yang diisi oleh panelis-panelis yang profesional di bidangnya. Use a trusted site Don’t hand over a Euro, pound or dollar until you’ve established that you’re on a licensed casino site that is independently audited to https://tpashop.com/vegas-casino-online-no-deposit-bonus-codes-2020/ provide fair games, and which meets all of the industry standards for quality. Panelis yang pertama adalah Bapak Luthfy Zain Fuady selaku Kepala Departemen Pengawas Pasar Modal 1A OJK, yang mana dalam kesempatan tersebut Bapak Luthfy menyampaikan materi terkait pengetahuan dasar mengenai produk-produk investasi di pasar modal. Pembahasan selanjutnya dilanjutkan oleh panelis yang kedua, yakni Bapak Prihatmo Hari selaku Ketua Asosiasi Pelaku Reksa Dana dan Investasi Indonesia (APRDI). Sesuai dengan jabatan yang diampu, Bapak Prihatmo Hari menyampaikan materi mengenai reksa dana, mulai dari pengertian, karakteristik, keuntungan maupun risiko, hingga potensinya di masa mendatang.
Diskusi kemudian dilanjutkan dengan materi ketiga oleh Ketua Satgas Waspada Investasi, Bapak Tongam L. Tobing. Pada materinya, beliau menyampaikan beberapa ciri-ciri investasi ilegal, tiga di antaranya yaitu menjanjikan keuntungan tak wajar dalam waktu singkat, menjanjikan bonus untuk perekrutan anggota baru, serta tidak memiliki kejelasan legalitas. Terakhir, diskusi panel diakhiri dengan materi yang disampaikan Direktur Indonesia Securities Investor Protection Fund (SIPF), Bapak Narotama Aryanto. Materi yang keempat ini berisi mengenai pengetahuan terkait Indonesia SIPF, yang memberikan perlindungan kepada investor, utamanya perlindungan terhadap unauthorized transfer oleh kustodian.
Selain diskusi panel, acara menjadi semakin membuka wawasan dengan diadakannya sharing session bersama Ellen May, Founder dan CEO Emtrade. Miss Ellen, begitu beliau kerap disapa, berpesan kepada para generasi muda untuk tidak menunda waktu berinvestasi. Casino games are also available in online https://www.siliconvalleycloudit.com/how-to-hack-big-fish-casino/ casinos, where permitted by law. Hal ini dikarenakan generasi muda masih mempunyai banyak waktu belajar dan ketika menemui kegagalan generasi muda dapat lekas bangkit dan mencoba kembali. Sebagai penutup Miss Ellen mengingatkan bahwa investasi bukanlah suatu hal yang instan dan kita tidak bisa menjadikan investasi sebagai sumber pemasukan utama. Kita sebagai penerus bangsa harus senantiasa giat bekerja, mewujudkan cita-cita utamanya dalam menciptakan stabilitas finansial.