Sampah merupakan masalah global yang semakin mendesak untuk mendapatkan perhatian khusus di berbagai belahan dunia, termasuk di Daerah Istimewa Yogyakarta, masalah sampah menjadi tumpukan yang tidak bisa diabaikan. Penutupan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Piyungan di Daerah Istimewa Yogyakarta telah memunculkan serangkaian permasalahan yang signifikan terkait penumpukan sampah. Keputusan penutupan ini membawa dampak yang mendalam, menciptakan situasi di mana tumpukan sampah terlantar tanpa tempat pembuangan akhir yang memadai. Konsekuensinya, lingkungan sekitar terancam oleh ancaman pencemaran serius, baik melalui tanah, air, maupun udara. Selain itu, masyarakat setempat juga merasakan dampaknya secara langsung, dengan baunya yang tidak sedap dan potensi risiko kesehatan. Tantangan dalam pengelolaan sampah di tingkat kota semakin membesar, mengingat keterbatasan alternatif pembuangan akhir yang dapat diakses.
GenBI Take Action merupakan kegiatan dari Divisi Lingkungan Komunitas Penerima Beasiswa Bank Indonesia DIY sebagai aksi nyata peduli lingkungan yang melibatkan masyarakat lokal dan awardee beasiswa Bank Indonesia dalam upaya menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Kegiatan GenBI Take Action berlangsung pada hari Minggu, 29 Oktober 2023 di Kalurahan Kota Baru, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan.
GenBI Take Action bekerja sama dengan narasumber yang memang sudah ahli di bidang sampah dan pengolahannya yaitu Bapak Dr.Ir.Kuncoro Cahyo Aji, M.Si selaku kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Bapak Suharto selaku pengelola Desa Wisata Lingkungan Sukunan. Saat survey kita mengetahui bahwa masyarakat daerah Kota Baru sudah cukup aware terhadap permasalahan sampah di sekitar lingkungannya, mereka juga memiliki bank sampah yang tersebar di masing-masing RW, tetapi berdasarkan pengakuan dari ketua bank sampah setempat hal yang masih menjadi permasalahan bagi warga Kota Baru yaitu pengolahan sampah sterofoam karena masyarakat setempat baru memiliki alat pencacahnya saja tanpa tahu eksekusi selanjutnya. Oleh karena itu, awardee beasiswa Bank Indonesia berencana untuk memberikan solusi bagi warga Kota Baru atas permasalahan yang dihadapinya dengan melaksanakan kegiatan sosialisasi mengenai sampah terutama sampah anorganik serta praktik pembuatan batako dan pot yang berbahan dasar limbah sterofoam secara langsung agar warga dapat mempraktikan hal ini setelah kegiatan GenBI take action selesai. Acara ini dimulai pukul 08.00 WIB dengan pembukaan acara oleh Pinna Afanda Setya Putri selaku Master of Ceremony dan dihadiri pula oleh Kepala Desa, Pembina GenBI DIY dan Ketua GenBI DIY yang ikut memberikan sambutan pada kegiatan ini. Selama acara berlangsung warga sangat antusias dalam menyimak materi yang disampaikan oleh Bapak Dr.Ir.Kuncoro Cahyo Aji, M.Si dan Bapak Suharto tentang pengolahan sampah anorganik. Setelah sesi pemaparan materi dan tanya jawab selesai warga beserta awardee beasiswa Bank Indonesia mempraktikan secara langsung pembuatan batako dan pot berdasarkan intruksi Bapak Suharto dan didampingi oleh Bapak Dr. Kuncoro Cahyo Aji.
Dengan adanya kegiatan GenBI Take Action 2023 ini, diharapkan untuk seluruh masyarakat dan Penerima Beasiswa Bank Indonesia dapat menerapkan sikap-sikap peduli lingkungan yang saat ini menjadi masalah besar terutama Daerah Istimewa Yogyakarta mulai dari hal kecil di lingkungan sekitar.